Selasa, 03 Februari 2015

Neil Armstrong


  


Neil Armstrong adalah astronot dan manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Ia menuju
bulan dengan menggunakan pesawat Apollo 11 bersama dengan Edwin Aldrin atau Buzz Aldrin, mereka menjelajahi bulan dan menancapkan bendera Amerika disana. Neil Armstrong sampai di bulan untuk pertama kalinya pada tanggal 21 Juli 1996 dengan mengucapkan kalimat yang terkenal yaitu: "That's one small step for a man, one giant leap for mankind." Yang berarti "satu langkah kecil bagi seorang manusia, satu lompatan besar bagi umat manusia." 


Kelahiran dan masa kecil Neil Armstrong

Neil Armstrong lahir di Wapakoneta, Ohio - Amerika Serikat, pada tanggal 5 Agustus 1930. Ayahnya bernama Stephen Koenig Armstrong dan ibunya bernama Viola Louse Engel. Neil adalah keturunan Skotlandia dan Jerman. Neil Armstrong memiliki 2 saudara yang bernama June dan Dean.
Neil Armstrong menujukkan ketertarikannya pada dunia penerbangan sejak kecil. Ketika ia berusia 6 tahun, ayahnya mengajaknya mengendarai pesawat untuk pertama kalinya dengan menggunakan pesawat Ford Trimotor atau "Tin Goose" di daerah Warren, Ohio. 
Melihat ketertarikannya, akhirnya ayah Armstrong mengikutkannya les penerbangan di bandara setempat. Neil Armstrong mendapatkan sertifikat terbangnya yang pertama ketika ia berumur 15 tahun bahkan sebelum ia mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi).

Bergabung dengan Angkatan Laut 

Neil Armstrong kemudian dipanggil untuk mengikuti tes Angkatan Laut. Neil Armstrong kemudian diterima sebagai penerbang di AL. Pada tanggal 29 Agustus 1951, Neil Armstrong harus mengikuti perang Korea. Ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat mata-mata di daerah Songjin dan daerah Majon-ni.


Neil Armstrong menikah


Pada tanggal 28 Januari 1956 Neil Armstrong menikah dengan Janet Elizabeth Shearon, teman satu kampusnya. Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Eric, Karen dan Mark. Namun pada bulan Juni 1961 Karen didiagnosa terkena tumor ganas dan akhirnya meninggal.

Menjadi Astronot


Armstrong sudah dikenal keahliannya dalam bidang penerbangan, ia sering mengikuti uji coba penerbangan. Pada tahun 1958, Neil Armstrong dipilih untuk ikut program Man In Space Soonest. Ia kemudian mengisi formulir program Apollo.
Program Apollo adalah program luar angkasa NASA untuk mengirim orang ke bulan. Program ini sebenarnya sudah terlaksana sejak Apollo 1 namun selalu gagal. Akhirnya pembenahan demi pembenahan dilakukan sampai tiba saatnya misi Apollo 11.
Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ditunjuk sebagai awak pesawatnya. Mereka kemudian dilatih setiap hari baik fisik dan mentalnya dalam misi ini. Mereka membuat simulasi gravitasi Bulan yang hanya seperenam Bumi menggunakan mesin turbofan untuk membantu sisa lima per enam bobot wahana. tanggal 6 Mei 1968, sekitar 100 kaki (30 m) di atas tanah.

Perjalanan Ke Bulan



Pendaratan di permukaan bulan terjadi pukul 20:17:39 UTC tanggal 20 Juli 1969. Ketika Armstrong mengkonfirmasi pendaratan, Houston merasa khawatir saat pendaratan manual tersebut. Kemudian Neil Armstrong turun dari modul dengan menginjakkan kaki kirinya di bulan ia berkata "That's one small step for a man, one giant leap for mankind."


Kemudian, Neil Armstrong menancapkan bendera Amerika di bulan. Keduanya kemudian melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah dari bulan.
Tugas akhir Armstrong adalah meninggalkan paket kecil berisi barang-barang peringatan kepada kosmonot Soviet Yuri Gagarin dan Vladimir Komarov, dan astronot Apollo 1 Gus Grissom, Ed White dan Roger B. Chaffee.
Setelah tugas selesai mereka kemudian masuk ke modul dan menerbangkannya untuk menuju ke bumi. Mereka kemudian mendarat di Samudra Pasifik dan dijemput oleh USS Hornet (CV-12).
Sesampainya di bumi para astronot itu harus dikarantina untuk menjamin bahwa mereka tidak terkena penyakit saat di bulan. Setelah 18 hari dikarantina, mereka kemudian diarak ke seluruh negeri. Banyak yang mengelu-elukan mereka karena keberhasilannya dalam menginjakkan kakinya di bulan dan mencetak sejarah baru umat manusia, tur itu terkenal dengan nama “Giant Leap” dan berlangsung selama sebulan setengah.

Pensiun Menjadi Astronot

Setelah keberhasilan misi Apollo 11, Neil Armstrong memutuskan tidak akan menjadi astronot lagi. Hari-harinya kemudian digunakan untuk menjadi dosen di Departemen Teknik Penerbangan Universitas Cincinnati.

Neil Armstrong Meninggal 

 

Pada tanggal 25 Agustus 2012 waktu Amerika atau 26 Agsutus 2012 waktu Indonesia, sang Astronot Neil Armstrong meninggal dunia. Neil Armstrong meninggal dunia di usia yang ke-82 tahun setelah menjalani operasi by pass hati awal bulan ini karena menderita penyakit jantung koroner.
Jasa Neil Armstrong selalu dikenang umat manusia sampai saat ini. Ia dianggap sebagai orang yang sangat mencintai negaranya, rendah hati dan suka memberikan hartanya untuk amal.
Armstrong mendapat banyak penghormatan dan penghargaan, termasuk Presidential Medal of Freedom, Congressional Space Medal of Honor, Robert H. Goddard Memorial Trophy, Sylvanus Thayer Award, Collier Trophy dari National Aeronautics Association, dan Congressional Gold Medal. Kawan bulan Armstrong, 31 mi (50 km) dari situs pendaratan Apollo 11, dan asteroid 6469 Armstrong diberi nama sebagai bentuk penghormatan. Armstrong juga masuk dalam Aerospace Walk of Honor dan United States Astronaut Hall of Fame. Armstrong dan awak Apollo 11 merupakan penerima Langley Gold Medal dari Smithsonian Institution tahun 1999.
Di seluruh Amerika Serikat, banyak sekolah dasar dan menengah yang diberi nama Neil Armstrong sebagai bentuk penghormatan kepadanya, dan banyak tempat di dunia memiliki jalan, bangunan, sekolah, dan tempat yang diberi nama Armstrong dan/atau Apollo. Pada tahun 1969, penulis lagu rakyat dan penyanyi John Stewart merekam "Armstrong", sebagai penghormatan kepada Armstrong dan pijakan pertamanya di Bulan. Universitas Purdue mengumumkan pada Oktober 2004 bahwa gedung teknik barunya akan diberi nama Neil Armstrong Hall of Engineeringin his honor. Gedung ini dibuka tanggal 27 Oktober 2007 pada upacara yang dihadiri Armstrong dan empat belas Astronot Purdue lainnya.
Tahun 1971, Armstrong mendapat penghargaan Sylvanus Thayer Award dari Akademi Militer Amerika Serikat di West Point atas jasanya kepada negara. Neil Armstrong Air and Space Museum terletak di kampung halamannya, Wapakoneta, Ohio, meski tidak ada hubungan resmi dengan Armstrong dan bandara New Knoxville tempat ia mengambil les terbang diberi nama Neil Armstrong. 

Rumor Neil Armstrong Mendengar Adzan di Bulan 

Ada kabar menarik setelah Neil Armstrong pulang dari bulan. Ketika ia sedang mengunjungi Kairo, Mesir. Ini kali pertama ia mengunjungi Kairo,atau pertama kalinya ia mengunjungi sebuah negeri Islam dalam rangka berwisata mencari hiburan dan mengembalikankesegaran setelah penat menghadapi rutinitas pekerjaan.
Beralih ke Mesir, akhirnya  neil bersama wisatawan lain sampailah ke sebuah hotel yang terletak di tengah kota Kairo. Setelah beres mengurus registrasi, dengan tertatih dia pergi menuju kamarnya untuk beristirahat setelah letih menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Amerika menuju Kairo. Dan ketika dia berbaring di ranjang, tiba-tiba terdengarlah kumandang adzan…
Allahuakbar….. Allahuakbar…..
Ketika mendengar seruan itu, ia berpikir bahwa ini bukan pertama kali ia mendengar seruan seperti ini. Neil berpikir keras dimana dia pernah mendengarnya sebelumnya? Neil terus berusaha mengingat, tetapi dia tetap tidakmampu menemukan jawabannya.
Kemudian ia duduk, berdiri dan berjalan menuju kamar kecil, kemudian pergi mengambil makanan fast food sebelum turun untuk makan malam di lantai dasar.
Di ruang makan ketika dia sedang mengunyah sisa makanannya sambil ngobrol bersama dua orang temannya, kembali terdengar kumandang adzan dari salah satu menara mesjid yang banyak tersebar di Kairo, ia pun lantas terdiam, mencoba menyimak & menghayati lantunan kalimat-kalimat adzan yang didengarnya.
Kemudian dia berseru memanggil salah seorang pelayan yang ada disana & bertanya dengan bahasa inggris, “apakah kamu bisa berbahasa inggris?”
Si pelayan menjawab, “bisa sedikit tuan.”
Neil tersenyum & berkata, “seruan apa yg barusan tadi terdengar?”
Pelayan tadi menjawab, “maaf saya tidak mengerti maksud tuan.”
Neil berisyarat mengumandangkan adzan dengan terbata terbata, “Allahu akbar… Allahu akbar.”
Pelayan kemudian berkata, “itu panggilan untuk sholat, panggilan kepada seluruh kaum muslimin untuk pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat yg dilakukan lima kali sehari.”
Neil pun mengucapkan terima kasih atas penjelasannya. Kemudian dia melanjutkan makan malamnya dengan duduk diam tanpa berkata apapun. Tiba-tiba ia bangkit dan meninggalkan teman-temannya lalu naik menuju kamarnya sambil berpikir, “pasti aku mendengarnya di salah satu film yg pernah aku tonton”. Sejenak dia berhenti berpikir, “ataupun mungkin di tempat lain?”.
“Ah tidak, bukan di film, aku mendengarnya dgn telingaku sendiri menggema di udara, tetapi dimana?” Sampai dia beranjak tidur pernyataan ini masih berputar di kepalanya. Ketika fajar menyingsing, Neil terbangun oleh suara adzan yang kembali berkumandang membelah angkasa :
Allahu akbar………Allahu Akbar………
Dia pun segera bangkit, duduk di tepi ranjang seraya mengerahkan segenap perhatiannya untuk mendengarkan suara itu, bersamaan dengan berakhirnya kumandang adzan, Neil teringat kembali bayangan tiga puluh tahun silam yang masa itu merupakan masa gemilang dalam hidupnya.

Ketika itu dia mengendarai pesawat luar angkasa milik USA , Apollo 11, yg merupakan pesawat pertama dalam sejarah yg mampu mendarat di bulan. Tiba-tiba ia sadar bahwa “Ya, disanalah aku mendengar seruan ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” ungkapnya.
Kemudian dia berseru dalam bahasa inggris tanpa sadar, “Wahai Tuhan yang Maha Suci, Ya Tuhan, benar aku ingat bahwa disanalah, dipermukaan bulan itu aku dengar seruan itu untuk pertama kalinya dalam hidupku, dan disini, di Kairo, aku mendengarnya di bumi.”
Kemudian dia membaca sesuatu dan berusaha untuk kembali tidur, tetapi dia tidak bisa, diambilnya sebuah buku dari dalam tasnya dan mulai membacanya untuk merintang waktu hingga pagi menjelang, dia membaca tetapi pikirannya melayang entah kemana dan dia sama sekali tidak mengerti isi buku yang dibacannya.
Dalam hati dia berharap untuk mendengar lagi seruan itu. Hingga pagi dia membaca seperti itu dengan harapan akan kembali mendengar suara adzan, tetapi seruan yang ditunggu tidak kunjung terdengar.
Akirnya dia bangkit dan pergi ke kamar kecil dan mencuci mukanya, dengan cepat ia turun ke ruang makan untuk sarapan. Setelah itu dia pergi bersama sekelompok wisatawan untuk berkeliling, sementara itu seluruh panca ineranya dia pasang untuk menantikan saat dimana dia akan kembali mendengar lantunan seruan yang menggugahnya itu. Dia ingin meyakinkan dirinya sebelum memberitahukan wisatawan yang lain akan hal penting ini.
Kemudian rombongannya memasuki sebuah Museum Fir’aun dan di saat itu ia kembali mendengar kumandang adzan yang mengalun merdu dengan irama yang indah dari sebuah pengeras suara di museum. Neil meninggalkan rombongannya dan berdiri disamping pengeras suara itu sambil memperhatikan dengan seksama, di pertengahan adzan dia berseru memanggil temannya, “ hei, kesini, dengarkan seruan ini”.
Teman-temannya datang menghampiri dengan heran. Ketika salah seorang kelihatan akan berbicara, Neil memberi isyarat kepadanya agar diam dan mendengarkan seruan itu. Barulah setelah adzan selesai, Neil bertanya kepada mereka, “apakah kalian mendengarnya?”
“ya”, jawab mereka.
“tahukah kalian dimana aku pernah mendengarnya sebelum ini? Aku mendengarnya di permukaan bulan pada tahun 1969.”
Berserulah teman dekatnya, “Mr. Armstrong, mari kita kesana untuk bicara sebentar.” Kemudian mereka berdua pergi ke salah satu sudut & mulai bercakap-cakap tentang perasaannya yang aneh.
Tak lama kemudian Neil meninggalkan rombongannya dan mencegat taxi untuk pulang ke hotel, diwajahnya terlihat kemarahan dan emosi yg berkecamuk. “Bagaimana mungkin dia berkata bahwa aku mengada-ada dan aku telah gila?” pikirnya.
Neil berdiri di kamarnya selama dua jam sambil berbaring di atas ranjang sambil menunggu-nunggu suara adzan kembali, dan saat itu terdengarlah adzan Ashar.
Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Neil bangkit dari posisinya, berdiri lalu membuka jendela dan untuk kesekian kalinya memperhatikan seruan itu, kemudian dia berseru, “tidak,aku belum gila, aku tidak gila, aku bersumpah demi Tuhan bahwa inilah yang aku dengar di permukaan bulan.”
Neil turun ke ruang makan agak terlambat agar tidak bertemu dengan temannya.
Sampailah ketika hari liburnya berakhir, Neil beserta wisatawan lain akan pulang ke Amerika….
Neil sengaja menghindari semua teman-teman seperjalannya, hingga mereka kembali ke Amerika.
Di Amerika Neil berusaha mendalami agama Islam, disaat itu ia mulai tertarik dengan Islam. Akhirnya, beberapa bulan kemudian, ia mengumumkan keislamannya, dan mengungkapkannya dalam suatu wawancara bahwa ia menyatakan masuk islam karena dia telah mendengar kumandang adzan dengan telinganya sendiri di permukaan bulan.
Asyhadu an laa ilaaha illallaah…
Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah…
Tetapi tak lama kemudian datanglah sepucuk surat dari NASA, berisi keputusan tentang pemecatannya dari pekerjaannya. Pendeknya NASA berlepas diri dan tidak mau membantu astronot yang pertama mendarat di bulan itu, karena dia menyatakan diri masuk Islam, dan menyangkal tentang terdengarnya adzan di permukaan bulan.
Neil Armstrong berseru dalam sebuah majalah mempertanyakan pertanggung jawaban mereka perihal keputusan pemecatannya, “Memang aku kehilangan pekerjaanku, tetapi aku menemukan Allah”.


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar